Sejarah Masuknya Agama Islam Di Indonesia
Tak dipungkiri bahwa Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, dan ini semua karena berkat jasa nenek moyang dan para saudagar-saudagar muslim yang jauh dari negeri seberang. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat ulasan dan proses masuknya agama islam di Inonesia berikut ini:
- Sekitar tahun 30 hijria dan berselang kurang lebih 20 tahun dari wafatnya Nabi Muhammad SAW, Ustman mengirim delegasi ke negeri China untuk berdakwah dan memperkenalkan agama islami
- Di tengah pejalanan sang utusan sempat singah di suatu daerah yang ada di Indonesia, menurut sejarah daerah tersebut adalah Sumatera (tepatnya didaerah Aceh)
- Sejak saat itulah mubaligh-mubaligh muslim singah, berbelanja, berdagang sekaligus berdakwah di Indonesia
- Marcopolo yang mengembar-gemborkan bahwa pada tahun 1292 M berdiri sebuah kerajaan islam pertama di Indonesia Yaitu Kerajaan Islam Samudra Pasai
- Sekitar Abad ke 14, agama islam telah mempunyai kekuatan politik yang berarti d Indonesia (struktural) dan menyadarkan penduduk Indonesia bahwa agama islam adalah agama rahmatan lil almin.
- Semakin banyaknya migrasi dari masyarakat timur tengah seperti imigran dari negara Persia, Arab Saudi, Yaman, Hadamarut.
Beberapa Pendapat Tentang Awal Masuknya Islam di Indonesia.
- Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7:
- Seminar masuknya islam di Indonesia (di Aceh), sebagian dasar adalah catatan perjalanan Al mas’udi, yang menyatakan bahwa pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung ke Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab Muslim di pantai timur Sumatera.
- Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China.
- Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago, di dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada di kawasan India, Indonesia, dan Malaya antara tahun 606-699 M.
- Prof. Sayed Naguib Al Attas dalam Preliminary Statemate on General Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago (1969), di dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M.
- Prof. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes to Malaysia mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah masuk ke Malaya.
- Prof. S. muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah ceramahnay berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia, menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum Muslimin India pada tahun 687 sudah ada hubungan dengan kaum muslimin Indonesia.
- W.P. Groeneveld dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat Dinasti T’ang memberitahukan adanya Aarb muslim berkunjung ke Holing (Kalingga, tahun 674). (Ta Shih = Arab Muslim).
- T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a History of The Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam datang dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).
- Satu-satunya sumber ini adalah diketemukannya makam panjang di daerah Leran Manyar, Gresik,yaitu makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf Arab Riq’ah yang berangka tahun (dimasehikan 1082)
- Catatan perjalanan marcopolo, menyatakan bahwa ia menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di aceh, pada tahun 1292 M.
- K.F.H. van Langen, berdasarkan berita China telah menyebut adanya kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M.
- J.P. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse Vergeleken Met Dergelijk Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13.
- Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje; dan Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan saudah adanya beberapa kerajaaan islam di kawasan Indonesia.
Tapi semua penyebaran ini mendapat banyak sekali hambatan dan cobaan salah satunya adalah penjajah yang berusaha menjauhkan masyarakat kita terhadap penduduk islam dunia. Dan Semenjak awal tibanya bangsa-bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi mereka melakukan banyak cara kotor dan licik untuk menjatuhkan perkembangan islam di Indonesia.
Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi'i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada' Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).
Tolong kerja samanya dengan berkomentar menggunakan bahasa yang sopan, baik, dan bijak